Menyanyi merupakan cara mudah untuk melahirkan perasaan. Secara tidak langsung, aktiviti menyanyi memenuhi keperluan untuk menyalurkan perasaandan fikiran. Sejak zaman dahulu lagi, menyanyi menjadi medium untukmelahirkan perasaan dan berkongsi pengalaman seseorang. Lagu adalah komunikator yang hebat terutama bagi kanak-kanak (Phillips, 1990). Proses menyanyi melibatkan tiga bentuk major pembelajaran: kognitif (pengetahuan), psikomotor (kemahiran), dan afektif (perasaan dan sikap).Bagikanak-kanak, menyanyi adalah satu aktiviti semulajadi yang boleh dilakukansecara spontan seperti bertutur. Menyanyi adalah kemahiran yang komplekskerana ia memerlukan masa untuk membentuk respon kedua-dua koordinasipsikologikal dan motor dalam menghasilkan vokal yang baik.
POSTUR SEMASA MENYANYI
1.Postur yang betul membolehkan seseorang itu menyanyi dengan baik.
2.Postur yang betul membolehkan suara dikeluarkan dengan baik.
3.Menarik nafas semasa menyanyi memberi sokongan yang berterusandalam penghasilan ton.
4.Untuk membuat perangkaian dan ekspresi yang bermakna melaluipenghasilan ton.
POSTUR BERDIRI YANG BETUL
1.Kaki:terbuka sedikit, sebelah kaki ke depan sedikit, berat badan kedepan sedikit dan tidak di atas tumit
kaki.
2.Lutut:fleksibel, longgar dan tidak terkunci.
3.Punggong:ke depan sedikit.
4.Abdomen: rata, tetap, kedalam dengan selesa bukan kaku.
5.Dada:tinggi tetapi tidak tegang. Tidak bergerak ke atas dan kebawah ketika menarik nafas.
6.Lengan:jatuh dalam keadaan yang selesa. Jika memegang skor muzik, pegang ke hadapan agar dapat dilihat dengan jelas tanpamenundukkan kepala tetapi tangan tidak diangkat terlalu tinggi seperti berkepak.
7.Tangan:Tidak menghalang. Lupakan kalau boleh tetapi jangan menyeluk saku atau letak dibelakang.
8.Kepala:Dagu lebih kurang sama aras dengan lantai, jangan menjenguk atau mendongak. Bayangkan anda seperti boneka yang bertali. Belakang kepala anda tersangkut pada tali tersebut segarisan dengan tulang belakang anda dan tali itu tergantung dari siling.
POSTUR DUDUK
Secara konvensionalnya, perkara-perkara yang perlu diberi perhatian ketikamenyanyi dalam keadaan duduk adalah seperti berikut:
•Bahagian badan hingga kepala - keadaannya sama seperti postur berdiri.
•Belakang badan - tidak bersandar.
•Punggung - terletak di tengah kerusi.
•Kaki - diletak di atas lantai dengan satu kaki ke hadapan sedikit.
•Tangan - diletak di atas paha.Postur duduk yang betul hampir sama dengan postur berdiri. Daripada
punggong ke atas, keadaan duduk sama seperti berdiri. Letakkan kaki rata di atas lantai,tidak bersilang
atau memberi tegangan kepada mana-mana bahagiannya (R.Stanton, 1976)
PENGAWALAN PERNAFASAN
Terdapat empat fasa mengawal pernafasan dalam menyanyi, iaitu: menariknafas, menggantungkan nafas (suspension), menghembus nafas (phonation),dan pulih semula (recovery).
TEKNIK MENYANYI
Penggunaan teknik menyanyi yang betul adalah penting. Penggunaan tekniksuara yang betul merangsang tekanan, ekspresi yang diperlukan,menghubungkan konsep fikiran kepada perasaan dan mengaitkan pula dengan tindak balas fizikal.Menyanyi dengan teknik yang baik dapat menghasilkan:
1.Penghasilan ton yang baik.
2.Penghasilan ton yang licin dan panjang.
3.Sebutan yang jelas, betul dan cantik.
4.Berkebolehan menyanyi dalam nada tertentu.
5.Mempunyai ketahanan menyanyi rangkai lagu yang panjang.
6.Mempunyai ketangkasan membungakan nyanyian dengan petikan skel danarpegio.
7.Berkebolehan membaca skor muzik.
8.Dapat menghasilkan variasi warna ton dengan berkesan.
9. Dapat menghasilkan renj dinamik ppp ke fff dengan berkesan.
10.Boleh menyanyi dua oktaf dan lebih.
LATIHAN PERNAFASAN
Mutu nyanyian yang baik dapat dihasilkan melalui latihan pernafasan yang betul.
Aktiviti Latihan Pernafasan
1.Urut belakang kawan dalam jangka masa 30 saat.
2.Dalam kiraan 8 pada setiap latihan, toleh kepala ke kanan, ke kiri, tundukdan mendongak.
3.Angkat tangan ke atas sambil menarik nafas dengan kiraan 4, tahan nafasdengan kiraan 4 dan turunkan tangan sambil hembuskan nafas dengankiraan 8 sambil menyebut ssss…. Ulang dengan aktiviti ke kiri, ke
kanan, kedepan dan ke bawah.
4.Lihat ke atas dan cuba jangkau tangan ke atas, regang ke sisi dan jangkauke atas semula. Ia bertujuan untuk menyediakan badan sebelum memulakan nyanyian.
5.Cekak Pinggang kemudian bengkok ke kanan, ke kiri, bongkok ke depan danmelentik ke belakang dengan kiraan 8.
6.Tarik nafas sambil naikkan bahu kanan dengan kiraan 8, tahan nafas kiraan8 dan turunkan bahu sambil menghembus nafas dengan sss…. Kiraan 8.Ulang dengan bahu kiri kemudian dengan kedua-dua belah bahu.
7. Bunyikan konsonan ‘p, f, k, t, r, dan s’ dengan kiraan 8 setiap konsonan.
8. Dengan posisi tangan diregang, bunyikan siren apabila bergerak dari posisi tunduk di hadapan ke posisi berdiri tegak.
BELAJAR REKODER
Rekorder
merupakan alat musik yang masuk dalam kelompok AEROPHONE atau alat
musik tiup. Rekorder, atau di sebut juga Blockflute adalah suling
diagonal (block=tongkol), termasuk dalam kelompok alat musik tiup kayu.
Dalam bentuknya secara umum sebuah rekorder adalah berupa tabung
dengan sumber suara yang dilengkapi dengan lubang-lubang yang
berfungsi sebagai pengatur tinggi rendah nada.
Rekorder atau blockflute juga
terdiri dari berbagai macam di antaranya rekorder soprano ada juga
rekorder sopranino, alto, tenor dan bas. Masing-masing rekorder ini
memiliki ambitus (rentang nada) yang berbeda-beda. Meski termasuk dalam
kelompok alat musik tiup kayu, tetapi dalam perkembangannya rekorder
atau blockflute juga diproduksi dengan ebonite atau plastik.
Alat musik ini (rekorder)
termasuk salah satu alat yang wajib dipelajari di sekolah – sekolah di
Indonesia dan menjadi bagian dari alat musik dipakai untuk mengambil
nilai praktek seni musik selain pianika.
Nada-nada yang dihasilkan dari
rekorder yaitu dengan cara membuka tutup lubang-lubangnya.
Lubang-lubang pada Rekoder berjumlah 8 yang bisa dibuka tutup, 7 lubang
di atas dan 1 lubang di bawah.Posisi jari adalah sebagai berikut :
Penjelasan:
- lubang pertama paling atas (berada di bawah) menggunakan jari jempol tangan kiri.
- lubang kedua menggunakan jari telunjuk tangan kiri.
- lubang ketiga menggunakan jari tengah tangan kiri.
- lubang keempat menggunakan jari manis tangan kiri.
- lubang kelima menggunakan jari telunjuk tangan kanan.
- lubang keenam menggunakan jari tengah tangan kanan.
- lubang ketujuh menggunakan jari manis tangan kanan.
- lubang kedelapan menggunakan jari kelingking tangan kanan.
Cara meniup perlu dilatih dengan
baik, supaya suara yg dihasilkan lebih baik. Kalau meniup terlalu
keras, suara yg dihasilkan akan pecah. Rekorder yang umum dipakai
anak-anak sekolah adalah rekorder sopran. Rekorder sopran memiliki nada
terendah C' jadi rekorder ini tidak bias memainkan melodi lagu yang
memiliki nada lebih rendah dari C'.
Untuk menghasilkan tiupan yang
bagus ucapkan seperti kata TU, tiupan harus rata jangan terlalu kuat
meniup sehingga memekakkan telinga. Biasanya nada do (c’) adalah yang
paling susah dibunyikan. Rekorder bisa disesuaikan nadanya bila
terdengar agak fals, tetapi biasanya naik turunnya nada tidak sampai ½
nada. Untuk menyesuaikan nada rekorder bisa dengan menarik bagian
kepala atau ekor dari recorder kemudian menyamakan bunyinya garputala.
Cara atau posisi bermain rekorder yang baik adalah sebagai berikut :
1. Tangan kiri memegang seruling bagian atas, tangan kanan bagian bawah rekorder.
2.
Letakkan lubang tiupan diantara dua bibir, usahakan Jangan memasukkan
sumber tiupan terlalu dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan
digigit.
3. Empat jari tangan
kiri (jempol,telunjuk,tengah dan manis) menutup lubang bagian atas
rekorder dan Empat jari tangan kanan (telunjuk,tengah dan manis)
menutup lubang bagian atas rekorder sedangkan jari kelingking menutup
bagian kaki rekorder.
4. Posisi kepala dan badan tegak dan bahu wajar(tidak tegang) ketika meniup.
5. Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan
6. Posisi rekorder mengarah ke depan dengan sudut 30°– 40°.
Cubalah dulu dengan memainkan nada c'-d'-e'-f'-g'-a'-b'-c"-d"-e"-f"-g"
Latihlah juga cara meniupnya, supaya terdengar baik sebelum mulai memainkan lagu.
- Recorder
dibawah ini adalah gambar dari rekorder sopran.
Recorder
sendiri terdiri atas beberapa bagian, yaitu Kepala, Badan, kaki, dan
Mouthpiece serta lubang nada. untuk lebih jelasnya dibawah ini saya
tampilkan gambar bahagian- bahagian rekorder sopran.
Gambar 2. Bahagian- bahagian recorder sopran.
kemudian setelah siswa dapat
mengetahui bagian - bagian recorder, persiapkan rekorder dengan jumlah
siswa dalam satu kelas. dan mulailah memegang rekorder. persilahkan
siswa mengenali rekorder secara langsung. setelah itu mari belajar cara
memegang rekorder dengan benar.
berikut ini bagan cara memegang rekorder dengan benar.
berikut ini bagan cara memegang rekorder dengan benar.
Hai, kawan-kawan... Marilah mencuba teknik menyanyi dengan betul!
ReplyDeletebertapa bannyak teknik yang perlu diperhatikan semasa menyanyi...terika kasih atas berkongsian ilmu...
ReplyDeletePenting...jangan menjerit apabila menyanyi...
ReplyDelete